Hari itu, saya bertemu dengan teman surfing, Cristi Chazingsouth, dari Budapest, Hungaria. Kami bersua di kedai kopi di kampung Arab, persisnya di depan Toko Tiara Grand, Taliwang.
Bersama secangkir kopi, saya pun berbagi cerita tentang keindahan alam Sumbawa Barat.
Keesokan harinya, pukul 06.00 pagi saya sudah berangkat meninggalkan rumah. Kami membikin janji untuk bertemu di depan Taman Tiang Enam. Rencananya, kami akan berkeliling ke sejumlah destinasi wisata.
Pertama, Bukit Not Beka-Beka Taliwang. Di sana, kami bisa jalan-jalan santuy sambil memanjakan mata menikmati pemandangan alam Tana Samawa yang memikat mata. Lokasinya tak jauh dari pusat kota, hanya sekitar 10 menit berkendara.
Kemudian, kami meluncur ke Pantai Glampar, Kertasari. Tempatnya cocok buat ngopi-ngopi selow sembari menghirup udara pantai. Pasir putih yang bersih pun niscaya membuat nyaman hati orang-orang yang melihatnya. Perjalanan ke pantai ini dari Bukit Not Beka-Beka sekitar 40 menit. Pantai ini sangat cocok dikunjungi bersama keluarga atau sahabat untuk sekaligus berkemah di malam hari.
Destinasi terakhir yang kami tuju adalah Pantai Balad. Butuh waktu 30 menit saja untuk sampai ke Balad dari Kertasari. Di sana, kita dapat menikmati keindahan alam bawah laut yang belum terjamah tangan-tangan manusia.
Baca Juga: Berkenalan dengan Sumbawa Barat
Tenang, di Balad pun tersedia jasa untuk mendokumentasikan pengalaman teman-teman di bawah laut. Harganya murah, Rp. 10 ribu saja, sedangkan untuk biaya sewa alat snorkeling seharga Rp 20 ribu. Dan, tersedia spot khusus untuk teman-teman yang masih pemula di dunia selam-menyelam. Jadi, aman-aman saja.
Mengingat ombaknya yang tidak ekstrem, pantai ini mulai menjadi lokasi liburan favorit keluarga, terutama di hari Sabtu dan Minggu.[]