Kali ini, aku berada di tempat yang lebih jauh dari biasanya. Timur Indonesia, tempat matahari terbit: Kota Merauke, Papua.
Sejak sebelum berangkat, aku sudah penasaran dengan Monumen Kapsul Waktu di kota ini. Maka, sesaat setelah tiba di Merauke, aku langsung ke Monumen yang terletak di dekat Bandara Mopah tersebut.
Landmark baru Kota Merauke ini sudah dapat dilihat ketika pesawat akan mendarat. Berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare, monumen tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo tahun lalu.
Monumen Kapsul berwarna hijau ini menyimpan pesan dan harapan anak-anak Indonesia untuk 70 tahun ke depan. Impian Indonesia 2015-2085 di dalamnya berasal dari anak muda di seluruh provinsi di Indonesia.
Impian dalam Kapsul Waktu dihimpun pada 2015, lewat ekspedisi melintasi 34 provinsi. Di setiap provinsi, para anak muda menulis keinginannya. Dan, catatan-catatan itu akan dibuka tahun 2085 nanti.
Kelas Inspirasi di Kumbe
Selain itu, di Merauke, aku punya kegiatan lain yang harus dijalani: Kelas Inspirasi. Sekolah Dasar YPPK Santa Theresia Kumbe menjadi lokasi pertamaku mengisi kelas.
Desa Kumbe adalah salah satu tempat sejarah suku Marin dan awal mula agama masuk ke tanah Papua. Perjalanan dari Kota Merauke ke Desa Kumbe memakan waktu hampir empat jam. Rombongan kami menggunakan bus pariwisata dan mobil Baznas.
Tentu aku merasakan banyak pengalaman baru selama di Kumbe. Anak-anak di sini tampak tidak pemalu tapi juga tidak sok akrab. Apalagi sebagai orang baru, aku tidak bisa langsung menarik perhatian mereka agar mau mengikuti arahanku.
Pada awalnya, aku pun memilih untuk memberi mereka pilihan sendiri. Ya, ibarat mengikuti aliran air saja. Baru saat sesi kedua anak-anak mulai mau mendengarkanku.
Namanya juga anak-anak. Aku paham bagaimana rasanya menjadi anak-anak yang selalu ingin bebas melakukan ini-itu. Kan, aku juga pernah jadi anak-anak.
Jujur, meski hanya tiga hari, aku menikmati pengalaman berada di Merauke. Sangat hangat dan akrab. Terima kasih atas sambutan dan penerimaan yang luar biasa dari kepala sekolah, bapak dan ibu guru, serta para orang tua yang sempat hadir di kelas parenting.
Semoga semangat belajar kita tak akan putus dan tetap semangat dalam mewujudkan mimpi. []
wah asyik ya, sangat menikmati