Desa maju dan sejahtera adalah desa impian bagi seluruh warga. Kepala desa dan seluruh warga desa harus bergandengan tangan dalam mewujudkannya.
Namun harus disadari bahwa kunci keberhasilan desa maju dan sejahtera bukan hanya terletak pada pembangunan sarana-prasarana. Hal yang lebih penting adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Desa yang memiliki potensi sumber daya alam, kekayaan laut, tanah yang subur, pariwisata yang bagus hanya akan menjadi “obyek” yang menguntungkan pihak lain kalau tidak didukung oleh sumber daya manusia yang maju.
Karena itu, agar desa bisa mandiri dan mampu memaksimalkan segala potensi yang dimiliki, peningkatan kualitas SDM merupakan syarat mutlak.
Pentingnya PAUD
Untuk menghasilkan SDM berkualitas, harus dimulai dari pemberian layanan pendidikan yang baik bagi warga desa sejak usia dini, yaitu usia 0 sampai 6 tahun.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.
Tujuannya, agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.
PAUD sangat penting karena berurusan dengan anak usia dini, usia yang disebut sebagai masa emas perkembangan (golden age). Pada periode ini, semua pengalaman yang diperoleh anak akan membuat jaringan otaknya subur dan rimbun, sehingga otak menjadi cerdas.
Selain itu, kualitas otak anak dipengaruhi oleh faktor kesehatan, gizi, pengasuhan, dan perlindungan yang diterima anak setiap hari.
PAUD memegang peranan strategis dalam menyiapkan anak untuk mengikuti pendidikan selanjutnya. Pada usia dini, potensi anak mulai dibentuk, baik terkait kecerdasan, emosional, spiritual, sikap, maupun ketangguhan fisik. Hampir seluruh potensi kecerdasan dan kecakapan anak terbentuk pada periode ini.
Anak Belajar Melalui Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain. Anak belajar melalui bermain. Lewat bermain, anak belajar tentang dirinya, teman-teman, benda-benda dan orang dewasa yang ada di sekitar. Anak belajar saat melihat, mendengar, merasakan, menyentuh, dan mencium.
Pada layanan PAUD, anak mulai belajar nilai-nilai agama dan moral melalui kegiatan berdoa, mengucapkan salam, dan lain-lain. Anak juga mulai mengembangkan fisiknya berupa pengembangan gerak (motorik) kasar, yaitu dengan berjalan, berlari, melompat, jongkok, dan sebagainya.
Selain itu, anak mulai terbiasa untuk mengembangkan kemampuan gerak (motorik) halus, misalnya memegang, menjepit, dan mencoret.
Keberhasilan pendidikan pada usia dini akan membuat anak lebih mudah untuk menjalani pendidikan pada jenjang di atasnya. Berbagai penelitian juga telah membuktikan bahwa anak-anak yang memperoleh layanan PAUD yang bagus akan lebih sukses dalam kehidupan ekonomi dan kariernya setelah dewasa.
Baca juga: Tantangan Internet di Kampung Santri
Karena posisinya sangat penting, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menempatkan program PAUD sebagai salah satu prioritas pembangunan pendidikan nasional
Yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa jika anak kurang memperolah layanan PAUD, maka perkembangan jaringan otaknya tidak optimal dan sebagai sel otaknya akan mati atau musnah. Hal ini mempengaruhi kecerdasan dan kecakapan psikis lainnya.
Karena itu, kepala desa dituntut memahami dan memiliki visi untuk mengembangkan kualitas SDM warganya melalui penyelenggaraan PAUD di desa.
Mengingat begitu pentingnya peran PAUD, maka pemberian layanan PAUD bagi anak usia dini merupakan hal yang mutlak diperlukan, termasuk untuk mereka yang tinggal di desa. Dengan demikian, kepala desa wajib peduli PAUD dan menjadikan layanan PAUD sebagai salah satu ukuran kemajuan desa.