Diceritakan, Prabu Pandu Dewanata—raja Kerajaan Astina Pura—menikah dengan Dewi Kunthi. Mereka punya tiga anak laki laki. Si sulung bernama Yudistira, kemudian Bima, sedangkan yang ketiga adalah Arjuna.

Kemudian, Prabu Pandu Dewanata menikah lagi dengan Dewi Madrim. Nah, ketika Dewi Madrim mengandung buah kasih dengan Prabu Pandu Dewanata, cerita ini baru dimulai.

Mungkin karena penasaran, Dewi Madrim ingin tahu seberapa besar rasa kasih, sayang, dan cinta Prabu Pandu suaminya. Apakah sama besar dengan perasaan Prabu Pandu kepada Dewi Kunthi, istri pertama, atau bahkan lebih besar atau sebaliknya?

Maka Dewi Madrim nyidam alias punya keinginan dari si bayi yang dikandung. Yakni, Dewi Madrim ingin berbulan madu dengan Prabu Pandu Dewanata berkelana mengelilingi dunia dengan naik Lembu Andini. Dia ingin terbang bersama, bertamasya hingga puas di hati.

Doa Anak yang Berbakti

Dalam dunia pewayangan, dikisahkan, Raja Dewa, yaitu Bathara Guru, ya Sang Hyang Pramesti, ya Sang Hyang Manikmaya, suatu saat membuat kesalahan besar. Lalu, ia dihukum oleh dewa yang lebih tinggi, yakni Sang Hyang Wenang dari Kahyangan Alang-Alang Kumitir.

Hukumannya tergolong berat. Dua kakinya menjadi lumpuh. Maka sejak itu, Bathara Guru selalu naik Lembu Andini (sapi berbulu emas yang bisa terbang) sebagai pengganti kedua kakinya yang lumpuh.

Kemudian, tiba tiba, menghadaplah Prabu Pandu Dewanata ke hadapan Bathara Guru di Kahyangan Suralaya. Inti maksud kedatangannya adalah ingin meminjam Lembu Andini, untuk bulan madu menuruti keinginan Dewi Madrim, istrinya.

Coba bayangkan: raja dewa yang lumpuh, hanya bisa bergerak dan jalan dengan naik sapi, yakni Lembu Andini, tiba-tiba ditemui seorang manusia yang hendak meminjam sapi itu. Betapa marah dan murka beliau.

Toh, seraya menahan kemarahan, Bathara Guru mengabulkan dan membolehkan Raja Pandu Dewanata meminjam dan menaiki Lembu Andini bersama Dewi Madrim. Tapi, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Satu, setelah bulan madu dan anak Pandu lahir, keduanya—Pandu dan Dewi Madrim—harus mati. Dua, setelah mati, Raja Pandu Dewanata dan Dewi Madrim dimasukkan ke dalam Kawah Candra Dimuka (neraka).

Baca juga: Raja Dewa pun Iri pada Manusia

Sebagai kesatria sejati, setelah mendengar syarat dan risikonya, Pandu tetap pada pendiriannya untuk meminjam Lembu Andini. Dan benarlah, setelah keduanya berbulan madu mengelilingi dunia naik Lembu Andini, lahirlah putra kembar Dewi Madrim, yakni Nakula dan Sadewa.

Yang terjadi selanjutnya, sesuai kesepakatan, Pandu Dewanata dan Dewi Madrim pun meninggal dunia, kemudian dimasukkan ke Kawah Candra Dimuka.

Namun kelak, ada cerita Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Madrim masuk ke syurga berkat doa-doa dari para anaknya yang biasa disebut Pandawa Lima. Mereka adalah Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. [Gunungkidul, Sabtu kliwon, 7 September 2019]

Wija Sasmaya
Author: Wija Sasmaya

Penulis dan penyair.

By Wija Sasmaya

Penulis dan penyair.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *