“Samawa Balong, Samawa Intan Bulaeng”, begitulah masyarakat lokal mendefinisikan Tanah Sumbawa. Bagaikan intan permata yang jatuh ke bumi. Amazing, lah, pokoknya!
Ketika baru saja menginjakkan kaki di pintu kedatangan Pulau Sumbawa, yaitu Pelabuhan Poto Tano, kita langsung di sambut dengan pulau-pulau kecil nan indah dan memiliki pasir putih. Wonderful.
Berbicara mengenai potensi yang dimiliki Pulau Sumbawa, tentu kita akan bingung jika harus mengingatnya satu persatu. Tentu hal ini karena banyaknya potensi yang ada, seperti potensi hasil alam di perut bumi, potensi hutan yang sangat luas, dan yang paling menarik perhatian saya adalah potensi pariwisatanya.
Kalau boleh saya memberikan penilaian, tentu potensi pariwisata yang ada di Pulau Sumbawa nilainya melebihi destinasi pariwisata yang ada di Bali maupun Lombok! Woooww, mengapa begitu? Tentu sebagian besar tak setuju. Lah, Sumbawa kan gak seramai Lombok dan Bali? Kok, bisa saya kasih nilai lebih tinggi?
Tentu ada dasarnya. Nanti kalau sudah melihat cantiknya Pulau Sumbawa dari atas puncak Mantar, beningnya air laut Pulau Kenawa, putihnya pasir pantai yang ada di Kertasari, hingga menantangnya ombak di pantai daerah Sekongkang untuk surfing, pasti Anda paham maksud saya.
Belum lagi potensi pariwisata di wilayah Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora (Samota) yang sudah mulai diperkenalkan pada dunia. Pasti Anda akan mengatakan, memang benar Pulau Sumbawa ini indah!
Satu Langkah Kecil
Lebih detail, yuk kita membahas potensi pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat. Saya percaya dengan potensi luar biasa yang dimiliki, Kabupaten Sumbawa Barat bisa mendunia. Namun untuk mempersiapkan itu, ada beberapa langkah yang perlu ditempuh, dan yang paling utama butuh sinergi bersama.
Ya, saya menamakannya “Sumbawa Barat Incorporated”. Rumusnya sebenarnya sederhana: Kolaborasi pentahelix yang ada di kabupaten Sumbawa Barat. Apa sih itu? ABCGM. Yuk, kita bahas …
A: Akademisi. Fungsi akademisi dalam hal ini untuk melakukan kajian, terutama “feasibility study” mengenai potensi yang ada dan memberikan saran ke mana arah pengembangan destinasi pariwisata Sumbawa Barat. Hasil kajian tersebut nantinya digunakan pemerintah maupun investor untuk membantu dalam setiap pengambilan keputusan.
B: Business Investor, berfungsi dalam hal permodalan untuk membentuk dan menciptakan destinasi. Karena kalau ingin pariwisata maju, destinasi harus dikelola secara profesional.
C: Community. Terdiri atas komunitas pemuda, kelompok sadar wisata, terutama generasi milenial yang sehari-hari tak pernah lepas dari Instastory, WA Story, Snapchat, Twitter, Youtube, FB, dan lainnya. Mereka dapat menjadi agen promosi pariwisata yang cukup efektif, belum lagi komunitas Motor, mobil, ibu-ibu sosialita yang turut mempromosikan destinasi wisata di Sumbawa Barat.
G: Government. Tentu pengembangan destinasi tak mungkin dilakukan jika tak ada kontribusi pemerintah untuk menjamin kepastian investasi, regulasi, serta dukungan dalam bentuk anggaran dan kemampuan menghadirkan Investor-investor dari berbagai negara.
M: Media. Setiap hari perlu ada berita tentang destinasi wisata di Kabupaten Sumbawa Barat, agar pembaca mengetahui potensi wisata yang dimiliki dan minimal dapat menjadikannya referensi untuk liburan bersama keluarga.
Memang terlihat sederhana sih, namun tentu tak semudah yang dibayangkan. Butuh komitmen kuat serta konsistensi dari pemerintah dan masyarakat dalam menuntaskan satu impian bersama ini, yaitu menjadikan pariwisata Sumbawa Barat mendunia!
“Journey a thousand miles, start with a single step.” Ya, tentu saya berharap tulisan ini menjadi bagian dari langkah kecil untuk mewujudkan impian tersebut. []