Menteri Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah dilantik, Rabu, 23 Oktober lalu. Pariwisata dan ekonomi kreatif kembali digabungkan dalam satu kementerian.
Menteri baru dengan pola kepemimpinan dan inovasi-inovasi baru tentunya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah seorang dengan background industri multimedia dan broadcasting. Wishnutama lebih dikenal sebagai kreator di industri multimedia.
Kompetensi dan kemampuan Wishnutama dalam industri pertelevisian dan media rekam tidak diragukan lagi. Punya pengalaman industri broadcasting di luar dan dalam negeri. Hampir semua industri pertelevisian dengan program dan ide kreatif pernah disentuh oleh Wishnutama.
Di kalangan industri dan pelaku pariwisata, sosok Wishnutama mungkin tidak begitu populer. Tapi di kalangan pelaku broadcasting dan industri multimedia, Wishnutama sudah tidak asing lagi.
Begitu pula dengan sosok Wakil Menteri Pariwisata. Masih sangat muda dan belum begitu populer di kalangan pelaku industri pariwisata. Angel Tanoesudibjo, adalah anak sulung dari Hary Tanoesudibjo. Siapa yang tidak mengenal Hary Tanoesudibjo, seorang pengusaha dan politisi yang memiliki banyak cabang usaha termasuk menguasai industri media elektronik dan media masa.
Kedua sosok yang akan menahkodai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke depan adalah orang TOP dalam bidang industri kreatif media dan event.
Pariwisata Kreatif
Tren pariwisata ke depan memang tidak bisa lepas dari industri kreatif berbasis teknologi dan informasi. Tidak sedikit sektor pariwisata saat ini digerakkan oleh anak-anak muda kreatif. Inovasi desain event management bertaraf nasional maupun internaional, sudah mulai bermunculan karya-karya yang digagas oleh kreator muda berbakat.
Sebagai contoh, Asian Games 2018 yang lalu, creative director dalam event tersebut adalah Wishnutama yang sekarang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal ini membuktikan bahwa pariwisata indonesia ke depan akan lebih banyak berfokus pada pengembangan industri kreatif seperti multimedia kreatif, visual media kreatif, dan event management.
Hal ini juga akan dibuktikan dalam kolaborasi penyelenggaraan event internasional Motor GP di Mandalika sebagai destinasi super prioritas.

Lalu bagaimana dengan Perguruan Tinggi pariwsata di era 4.0? Dalam indurstri kreatif untuk menciptakan SDM kreatif dibutuhkan inovasi kreatif juga. Pariwisata dan industri kreatif adalah sektor yang multidimensi.
Di masa mendatang pendidikan vokasional pariwisata, tidak hanya berfokus melahirkan SDM pariwisata di bidang vokasi hospitality dan travel. Namun yang tidak kalah penting adalah SDM vokasi yang juga kompetent dalam industri media kreatif dan event seperti art director, senior/junior director, designer, motion graphic desainer, merchandiser, beuaty advisor, team leader, store manager dan lain sebagainya.
Ini adalah tantangan Pergutuan Tinggi Pariwisata khususnya Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pengembangan ke Depan
Pertumbuhan pariwisata NTB menarik ditelaah khususnya dalam hal event dan industri kreatif. Transformasi konvensional menuju digital kreatif menghadapi tantangan yang serius, salah satu kendalanya adalah sektor SDM dan ketrampilan entrepreneurship untuk mengolah produk-produk kreatif.
Tidak bisa dipungkiri bahwa industri akomodasi dan usaha perjalanan saat ini masih mendominasi sektor pariwisata. Namun, jika industri kreatif seperti desain komunikasi visual, event management, film, seni pertunjukan, seni rupa, kriya, dan fotografi dikembangkan di NTB dan berjalan simultan dengan pariwisata, maka akan memberikan dampak yang cukup besar bagi sektor pariwisata.
Sejalan dengan hal ini pariwisata dan sektor pendukungnya belum terintergasi dengan maksimal. Tidak sedikit industri kreatif terpaksa gulung tikar karena tidak menemukan pasar. Dengan digabungkannya kembali pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan karya seni dan pelaku seni di NTB akan semakin bersemangat, dan bergairah untuk berkarya dalam mendukung pariwisata NTB sebagai salah satu destinasi pengembangan prioritas di Indonesia.
Seperti kutipan Wishnutama bahwa pariwisata bisa lebih menarik dengan sentuhan kreatifitas. Bukan sekedar alamnya yang bagus, tetapi didukung oleh daya tariknya yang juga kita create dengan baik. Tidak sekedar banyak event, tetapi juga kualitasnya dipikirkan dengan sebaik mungkin. Menteri baru dengan gagasan kreatifnya akan menentukan dan membawa pariwisata NTB ke depan.
Baca Juga: Tantangan Internet di Kampung Santri
Apakah NTB akan diwarnai oleh makin banyaknya event bertaraf nasional maupun internasional? Lalu bagaimana mengelaborasi antara event, peroduk kreatif dan branding pariwisata halal Lombok? Gebrakan dengan gagasan kreatif terlebih lagi Menteri dan Wakil Menteri adalah orang yang berpengalaman dan mumpuni mengolah event dan branding.
Dalam lima tahun ke depan NTB akan menemukan identitasnya sebagai destinasi pengembangan prioritas dan keluar dari bayang-bayang Bali dan pasca-gempa dengan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki.