Salam hormat,

Mens sana in corpore sano“. Di dalam raga yang sehat, tumbuh jiwa yang sehat pula.

Shorinji Kempo bermula dari Negeri Sakura, Jepang, dan saat ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Telah membentuk jutaan insan yang sehat, kokoh, dengan karakter percaya diri yang tinggi.

Prinsip bela diri yang menekankan “defence” atau bertahan, baru kemudian “attack” membalas atau menyerang sangat sesuai dengan filosofi Jawa: “Ojo marahi dhisik“, jangan memulai lebih dulu.

Dalam semua kejadian, masalah, atau perkara, seorang “kenshi” tidak pernah memulai lebih dulu. Hal ini menunjukkan bahwa “Shorinji Kempo” cinta damai, dan mengutamakan kedamaian untuk menjalin persaudaraan dan persahabatan.

Namun demikian, dalam perkembangan selanjutnya, “Shorinji Kempo “telah dipelajari oleh institusi baik sipil maupun militer untuk kepentingan bela negara. Walaupun “Shorinji Kempo” tidak berpolitik, dan tidak memihak kelompok atau golongan tertentu, doktrin atau filosofi Kempo memang sangat tepat untuk ikut menciptakan perdamaian dunia.

Di zaman ini, perkelahian tidak berlangsung secara “full body contact“, melainkan dengan senjata modern. Ada senjata laras panjang otomatis M 16 buatan Amerika, atau senjata serbu AK-47 buatan Rusia. Juga ada mesin perang seperti tank, rudal, peluru kendali, kapal selam, dan kapal induk, serial pesawat tempur F-16 dan pesawat siluman lain buatan Amerika, serta serial pesawat tempur MIG dan Sukhoi buatan Rusia. Yang terbaru, drone tak berawak yang dipersenjatai dan bisa mematikan pula.

Lalu, terlepas dari itu semua, apa yang ditawarkan oleh Shorinji Kempo? Inilah filosofi kempo: Pertama, cinta tanpa kekuatan akan jadi lemah, dan kedua, kekuatan tanpa cinta akan jadi buta.

Filosofi Kempo ini bisa dijabarkan dengan sangat luas. Contoh, cinta tanpa kekuatan akan jadi lemah. Indonesia dijajah Belanda 350 tahun, Inggris 5 tahun, Jepang 3,5 tahun, karena lemah. Sampai saat ini, Palestina dijajah Israel karena lemah. Sebaliknya, kekuatan tanpa cinta akan jadi buta. Seluruh dunia tahu kelakuan Negara Paman Sam, atau Amerika Serikat. Arogan menjadi polisi dunia, telah membunuh dan menyengsarakan ratusan juta orang. Kekuatan tanpa cinta yang telah menjadikannya buta.

Invasi Amerika ke Irak dan Libya, telah melanggar semua hukum dan perjanjian. Hukum PBB dilanggar, Konvensi Geneva dilanggar, hukum internasional dilanggar. Satu negara menginvasi negara berdaulat yang lain, dan banyak lagi ketidakadilan dan kejahatan di belahan dunia ini.

Namun demikian, apa yang diharapkan Shorinji Kempo? Dunia akan damai dan makmur. Tidak ada pertumpahan darah. Tidak ada korban nyawa manusia yang sia-sia. Juga tidak ada manusia yang terluka. Yaitu dengan cara: semua institusi, baik sipil maupun militer, dan semua negara di dunia ini, terutama negara besar menjadikan dirinya “negara yang kuat, namun penuh dengan cinta”.

Dalam kesempatan ini, khusus kepada Simpey Yanti, aku ingin mengucapkan terima kasih karena  telah  membimbingku. Mohon maaf kalau ada yang salah dalam tulisan ini. Salam. [Gunungkidul, Minggu pon, 2 Februari 2020]

Wija Sasmaya
Author: Wija Sasmaya

Penulis dan penyair.

By Wija Sasmaya

Penulis dan penyair.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *